ketika sedang merasakan jatuh cita, seseorang akan mengalami perubahan
kondisi hormonal yang membuat suasana hatinya bergejolak tidak karuan.
Tidak hanya dari fluktuasi suasana hati, perubahan hormonal ini juga
bisa diamati dari kondisi fisik.
Para ilmuwan mengungkapkan bahwa pusat kesenangan di otak akan
menyala ketika seseorang sedang jatuh cinta sehingga membuat orang
seperti mabuk kepayang dan memiliki kegembiraan.
Ahli saraf
menjelaskan orang yang tengah dimabuk asmara ini akan mengaktifkan
bagian otak yang memicu terjadinya pelepasan hormon dopamin, feromon,
norepinefrin atau adrenalin dan juga serotonin.
Zat kimia yang
dilepaskan oleh tubuh akan akan membuat seseorang merasa sangat gembira,
denyut jantung meningkat, sulit tidur dan yang pasti tidak nafsu makan,
seperti dikutip dari MedIndia.
Selain itu ketika sedang jatuh
cinta maka seseorang akan memikirkan orang lain yang dicintainya
sehingga membuat seseorang terasa sulit menelan makanan yang membuatnya
jadi tidak nafsu makan.
Meski begitu orang yang jatuh cinta
tidak kekurangan energi meski ia tidak nafsu makan karena tubuh berada
dalam taraf energi yang tinggi akibat pelepasan dopamin dan zat kimia
lain. Tingkat energi yang tinggi ini juga membuat orang jadi sulit tidur
dan selalu memikirkan orang yang dicintainya.
Reaksi-reaksi
yang terjadi di tubuh ketika sedang jatuh cinta ini bisa mempengaruhi
suasana hati menjadi lebih baik, membuat tubuh lebih waspada serta
memudahkan terjalinnya kedekatan emosi dengan orang lain.
Sementara itu efek lain yang muncul di tubuh ketika seseorang sedang
jatuh cinta adalah adanya perasaan tergila-gila, mabuk kepayang, kreatif
dan gembira yang memberi efek positif.
Tapi efek positif ini
akan menjadi tidak sehat dan berbahaya ketika jatuh cinta berubah
menjadi obsesi atau sangat ketergantungan dengan perasaan sehingga
timbul rasa tidak bisa hidup tanpa seseorang.